Huwow..lama sekali ya ga menulis blog. Hari ini ada dorongan yang sangat kuat untuk menulis, walaupun kesibukan hari ini membuat saya capek dan ngantuk :). Okay, let's start!
Pagi hari ini dan beberapa pagi belakangan ini, saya malassss sekali bangun dan melakukan aktivitas. Rasanya jenuh, tidak semangat, sekaligus kuatir akan berbagai hal. Teknik uji validitas tugas konstruksi alat ukur psikologis (KAUP) kelompok saya belum jelas, presentasi filsafat ilmu yang bisa dibilang sebenarnya tidak saya pahami, materi statistik setelah UTS yang semakin sulit plus jadwal kuliahnya yang dipindah jadi siang hari, kemungkinan-kemungkinan terkena macet atau lamanya menunggu bus ketika pulang terlalu sore dari kampus, sebuah pekerjaan yang sudah lama tidak dijalani, dan sebagainya, dan sebagainya. Pikiran-pikiran ini menumpuk di otak sehingga membuat saya lebih ingin tidur dibandingkan berangkat ke kampus. Hahaha.
Jika sudah begini, yang biasanya saya lakukan adalah chatting dengan pacar :D, curhat dan mengharapkan dorongan semangat. hahaha. Lalu (ini dia, kenapa jadi malah nomor 2? lain kali harus di-switch urutannya hehe) berdoa. Memohon semangat dan kekuatan dari Tuhan. Dan memang, setelah berdoa dan memuji Tuhan, biasanya perasaan menjadi lebih tenang. Attitude yang diambil pada akhirnya adalah: "Let's just do this!". Si pacar juga sudah mengingatkan akan khotbah minggu lalu di gereja oleh Pdt. Lina Gunawan tentang 'Blind Faith', intinya janganlah kita berfokus kepada hasil, hal ini yang akan sering membuat kita kuatir melangkah. Fokus pada prosesnya, hasilnya serahkan kepada Tuhan. Istilah yang sering dipakai:"Do the best, and let God do the rest". Klise, tapi benar! :).
Nah, doa, memuji Tuhan, serta ingat pada Firman Tuhan memang sangat membantu. Tapi perlu juga tindak lanjut dari diri kita sendiri. Bisa saja kita berdoa, tapi tetap memutuskan untuk menyerah. Tapi hari ini saya memutuskan untuk terus berjuang! Dan ternyata, Tuhan sungguh menjawab doa saya lewat hal-hal yang terjadi di hari ini.
Presentasi filsafat tidak dapat dikatakan berjalan dengan baik karena sebenarnya kami tidak terlalu memahami topiknya :p. Tugas KAUP tetap belum menemui kejelasan. Kelas statistik justru mengecewakan, karena dosennya tidak datang dan memberikan tugas yang harus dikumpulkan hari itu juga, padahal saya sudah janjian meeting persiapan training di Kelapa Gading jam 6 sore. Tapi ternyata, walaupun dengan mengantuk, semua toh terlewati. Dan saya diingatkan bahwa saya tidak sendiri. Ada Tuhan. Ada teman-teman seperjuangan. Dan ternyata itu semua membuat langkah menjadi lebih ringan.
Kuliah selesai. Saya terpaksa meninggalkan teman-teman sekelompok yang masih mengerjakan tugas statistik (untungnya tinggal sedikit) supaya bisa mengejar bus jam 4 sore ke Kelapa Gading. Dan ternyata, hanya berselang sekitar semenit setelah saya sampai di tempat menunggu bus, bus 84 yang biasa saya naiki, datang. Fiuhhh...sangat bersyukur! karena jika telat sedikit saja, biasanya harus menunggu 30-45 menit kemudian, bahkan bisa sejam karena sudah mulai hujan. Lalu, pertemuan dengan teman-teman trainer pun berjalan dengan lancar dan menyenangkan. Saya seperti kembali diingatkan akan tujuan saya mengambil profesi pendidikan ini, salah satunya mendidik melalui pelatihan-pelatihan. Dan saya pun bisa berkenalan dengan orang baru yang adalah lulusan profesi psikolog peminatan pendidikan tahun 2009. Senangnya...
Setelah sampai di rumah, Tuhan mengingatkan saya akan hal-hal di atas yang terjadi hari ini, serta mendorong saya untuk membaca renungan dari buku 'Facing Your Giants' oleh Max Lucado. Di situ diceritakan kisah Daud yang meskipun kecil dan dipandang sebelah mata, baik oleh orang Israel maupun Filistin, ternyata dipakai Tuhan untuk mengalahkan Goliat. Mengapa bisa? Pertama, Daud tahu benar bahwa Allahnya tidak boleh dihina. Jika orang menghina Allah, berarti Daud harus maju untuk membela. Kedua, Daud tahu bahwa Allahnya lebih besar dari masalah maupun tantangan apapun juga. Itu telah dibuktikan lewat pengalaman-pengalaman Daud sebelumnya. Sehingga, ketiga, Daud fokus kepada Allah, bukan kepada tantangan besar di hadapannya.
Nah, hari ini saya sungguh belajar bahwa Allah lebih besar dari tantangan apapun juga. Ketika Ia telah memanggil kita untuk melakukan sesuatu, meskipun itu suatu hal yang baru atau tampak menakutkan, Allah pasti menolong kita melaluinya. Yang harus kita lakukan adalah percaya kepada Allah, fokus kepada Allah, serta melakukan yang terbaik semampu kita, dan berserah kepada Allah untuk hasilnya. Jangan lupa mengawali hari dengan doa. Allah pasti menjawab dengan caraNya yang terbaik bagi kita.
"Here I am, facing my 'giants', because I believe that my God is bigger than any problems or challenges, and if He puts me in it, then He'll surely lead me through it."
SELAMAT MENGHADAPI 'RAKSASA' MASING-MASING DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI :), TUHAN BERSAMA KITA YANG PERCAYA...
Btw,maafkan atas tata bahasa yang kacau. Seperti yang sudah disebutkan di bagian paling atas, saya sudah mengantuk. Hahaha. Semoga tetap memberkati pembaca =)
No comments:
Post a Comment